Selasa, 23 Oktober 2012

Kenapa Bukan Aku?


Kenapa bukan aku?


Aku hidup untuk kesepian, kerinduan yang tiada pernah berbalas. Bila saja dapat kusingkap sosok di balik sana akan kucari jawab akan sepiku. Titik warasku tengah tiada, hilang bersama tetes air mata yang tumpah menikam kesunyian. Kelebat gulita malam hanya menambah ingatanku tentangnya.

Kenapa bukan aku?
Kenapa bukan aku, yang terperosok dalam duniamu?
Kenapa bukan aku, yang lewat di kepalamu walau hanya sepersekian detik?
Kenapa bukan aku, yang kau lihat dalam mata beningmu?
Kenapa bukan aku, yang terendap dalam jejakmu?
Kenapa bukan aku, yang bersembunyi di sahaja tawamu?

Ya, kenapa bukan aku. Kenapa bukan kalian. Kalian pasti pernah ngerasain gimana rasanya. Saat bukan kalian, alasan dia tersenyum. Bukan kalian, yang ada di matanya. Bukan kalian, pilihan dia. Melainkan, yang lain. Ngebatin. Pedih. Sakit.


Pasti kalian bertanya-tanya, mencari tahu apa jawabannya. Kenapa kalian harus menjadi diri kalian yang sekarang? Yang jelas-jelas, bukan-yang-ia-pilih. Gitu, kan?

Apalah arti beribu tanda tanya, kalo kalian emang bukan yang dia pilih.

Mungkin bukan dia. Ya, bukan dia. Bukan dia sosok yang selama ini kalian cari. Bukan dia si pangeran berkuda putih yang kalian impikan.

Dibalik sana, ada sosok lain yang menanti kalian. Tersenyum karena kalian. Hanya kalian di matanya. Siapa? Who knows, mungkin kalian belum menemukan dia atau malah mungkin belum menyadarinya.

Maka dari sekarang, berhenti berkeluh kesah. Berhenti menangis. Berhenti berharap. Ia akan datang. Ya, sosok itu akan datang menjemput kalian dengan kuda putihnya.




"Everybody wants happiness, nobody wants pain. But you can't have a rainbow without a little rain."

0 komentar:

Posting Komentar